Cerita Rakyat Joko Kendil Lengkap Dengan Gambar
Cerita Rakyat Joko Kendil - Selamat datang di situs Ceritain Bergambar, tahukah kalian apa itu kendil? Kendil merupakan salah satu alat yang ada di dapur yang biasa digunakan untuk menanak nasi.
Masyarakat jawa sering menggunakan alat ini atau mereka biasa menyebutnya dengan priuk.
Ternyata kendil juga memiliki legenda di daerah provinsi jawa tengah yang terkenal hingga saat ini yaitu Joko Kendil.
Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi cerita rakyat joko kendil yang tentunya juga dilengkapi dengan gambar agar lebih seru untuk kalian baca.
Yuk langsung saja kita baca bersama.
Pada zaman dahulu kala ada seorang anak dengan tubuh yang mungil dan bentuknya menyerupai kendil. Dia tidak punya tempat tinggal dan hanya hidup seorang diri.
Saat itu ia sedang merasa kelaparan dan mengetuk pintu rumah orang untuk meminta makanan. Selama 2 hari ia tidak makan, dan tidak ada yang mau memberinya ia makanan.
Setelah keliling desa, bertemulah dia dengan satu rumah yang ditinggali oleh ibu tua yang hanya hidup seorang diri.
Ibu tua itu baik sekali dan mau membagikan makanan untuk anak itu. Anak itu makan dengan sangat lahap dan akhirnya pun ia sudah tidak lagi merasa lapar.
Setelah ia selesai makan, ibu tua itu bertanya, "nama kamu siapa, kenapa kamu sendirian,"
Sampai saat ini saya juga tidak mengetahui siapa nama saya yang sebenarnya, tapi orang-orang memanggilku dengan nama Joko Kendil.
Aku hanya hidup seorang diri dan tidak tahu siapa orang tuaku yang sebenarnya, "Jawab Joko Kendil".
Ibu tua itu langsung berkata, "sebaiknya kamu tinggal di sini saja bersama ibu"
Awalnya Joko Kendil merasa sungkan, tapi berkat paksaan ibu tua itu akhirnya Joko Kendil mau tinggal bersama ibu tua itu.
Ibu tua itu merasa sangat senang dengan kehadiran Joko Kendil di kehidupannya dan menganggap Joko Kendil sebagai anaknya.
Joko Kendil dalam sehari-hari selalu rajin membantu ibu tua itu dalam bercocok tanam dan mencari kayu bakar untuk memasak. Dia juga telah menganggapnya sebagai ibu kandungnya.
Dalam kehidupan sehari-hari Joko Kendil selalu dikucilkan oleh teman-teman sebayanya. Tapi, ia tak pernah menghiraukan ejekan temannya itu.
Waktu terus berlalu hingga akhirnya Joko Kendil menjadi lelaki dewasa. Dia berkata sama ibunya, bahwa ia ingin sekali menikah.
Ibunya bertanya ke joko kendil, "apakah ada wanita yang kamu suka nak,"
Aku ingin sekali menikah dengan putri raja, ibu tolong aku ya lamarkan aku dengan putri raja.
Sempat merasa ragu akan permintaan joko kendil tersebut, akhirnya sang ibu mengantarkannya ke kerajaan dan menyampaikan pesan lamarannya itu.
Sang raja tidak mau menolak permintaan rakyat, dan memberikan semua keputusan ada pada anak-anaknya.
Anak sang raja memang cantik-cantik, putri yang pertama bernama Kantil, putri kedua bernama Mawar, dan putri ketiga bernama Melati.
Kedua putri raja yang bernama Kantil dan Mawar menolak lamaran Joko Kendil secara mentah-mentah dan malah mengejek joko kendil.
Tapi, satu putri raja yang bernama Melati justru menerima lamaran Joko Kendil.
Sang raja pun dengan bijaksana merestui anaknya si putri melati menikah dengan joko kendil.
Joko Kendil pun akhirnya menikah dengan putri raja.
Meski sudah menjadi keluarga kerajaan, si ibu tidak mau diboyong ke istana dan tetap memilih hidup di desa seorang diri.
Di istana, Joko Kendil dan Putri Melati terus menerus menerima ejekan dari kakak-kakaknya itu. Tapi, mereka berdua tidak memperdulikan apa yang kakak-kakaknya katakan.
Hingga pada suatu hari diadakan sebuah acara ketangkasan berkuda dan memanah yang diikutsertakan oleh pangeran-pangeran dari berbagai kerajaan.
Di situ hanya joko kendil yang tidak hadir karena sedang sakit.
Tapi, kedua Kakaknya terus mengejek Putri Melati dan berkata, Joko Kendil tidak hadir ke acara ini bukan sakit tapi karena malu, hahaha." Ejek sang kakak.
Tiba-tiba datang seorang pangeran yang berwajah sangat tampan sambil berkuda membawah panah.
Semua mata tertuju ke pangeran tersebut termasuk kedu kakak putri melati.
Tapi, putri melati tidak memperhatikan pangeran yang baru datang itu dan memilih untuk pulang karena merasa kesal dengan ejekan kakaknya.
Sesampainya di rumah, Joko Kendil tidak ada di kamarnya dan hanya ada sebuah kendil di atas meja, karena masih merasa dongkol dengan ejekan kakaknya dan joko kendil tidak ada di kamar, putri melati membanting dan memecahkan kendil yang ada di kamarnya itu.
Setelah kendilnya pecah, Pangeran yang tampan itu datang menemui putri melati dan menjelaskan semuanya.
Bahwa, Pangeran yang tampan itu adalah Joko Kendil. Dahulu dia merupakan salah satu pangeran di sebuah kerajaan yang terkena kutukan dan berubah menjadi joko kendil.
Kutukan itu bisa hilang bila ia bisa menemukan ibu yang sayang dengan dia dan menemukan jodohnya yang benar-benar tulus mencintainya.
Dan kutukan itu tidak akan bisa kembali lagi apabila kendil itu dipecahkan oleh istrinya.
Karena putri melati sudah memecahkan kendil itu, maka kutukan joko kendil sudah hilang selamanya.
Kini Putri Melati hidup dengan sangat bahagia bersama Pangeran yang wajahnya sangat tampan dan baik hati.
Meski mereka sudah hidup bahagia, mereka tidak melupakan ibunya, hanya saja sang ibu tetap menolak ajakan joko kendil untuk tinggal di istana dan lebih memilih tinggal di desa.
Dan Kini kedua Kakak putri melati hanya bisa iri dengan apa yang sudah didapatkan oleh adiknya itu.
Selesai.
Dari Cerita Rakyat Joko Kendil ini kita bisa mengambil pelajaran bahwa kita harus mencintai seseorang dengan tulus bukan menilai dari fisiknya.
Terima kasih sudah membaca, semoga kalian terhibur setelah membaca cerita rakyat asal jawa tengah ini.
Masyarakat jawa sering menggunakan alat ini atau mereka biasa menyebutnya dengan priuk.
Ternyata kendil juga memiliki legenda di daerah provinsi jawa tengah yang terkenal hingga saat ini yaitu Joko Kendil.
Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi cerita rakyat joko kendil yang tentunya juga dilengkapi dengan gambar agar lebih seru untuk kalian baca.
Yuk langsung saja kita baca bersama.
Cerita Rakyat Joko Kendil
Pada zaman dahulu kala ada seorang anak dengan tubuh yang mungil dan bentuknya menyerupai kendil. Dia tidak punya tempat tinggal dan hanya hidup seorang diri.
Saat itu ia sedang merasa kelaparan dan mengetuk pintu rumah orang untuk meminta makanan. Selama 2 hari ia tidak makan, dan tidak ada yang mau memberinya ia makanan.
Setelah keliling desa, bertemulah dia dengan satu rumah yang ditinggali oleh ibu tua yang hanya hidup seorang diri.
Ibu tua itu baik sekali dan mau membagikan makanan untuk anak itu. Anak itu makan dengan sangat lahap dan akhirnya pun ia sudah tidak lagi merasa lapar.
Setelah ia selesai makan, ibu tua itu bertanya, "nama kamu siapa, kenapa kamu sendirian,"
Sampai saat ini saya juga tidak mengetahui siapa nama saya yang sebenarnya, tapi orang-orang memanggilku dengan nama Joko Kendil.
Aku hanya hidup seorang diri dan tidak tahu siapa orang tuaku yang sebenarnya, "Jawab Joko Kendil".
Ibu tua itu langsung berkata, "sebaiknya kamu tinggal di sini saja bersama ibu"
Awalnya Joko Kendil merasa sungkan, tapi berkat paksaan ibu tua itu akhirnya Joko Kendil mau tinggal bersama ibu tua itu.
Ibu tua itu merasa sangat senang dengan kehadiran Joko Kendil di kehidupannya dan menganggap Joko Kendil sebagai anaknya.
Joko Kendil dalam sehari-hari selalu rajin membantu ibu tua itu dalam bercocok tanam dan mencari kayu bakar untuk memasak. Dia juga telah menganggapnya sebagai ibu kandungnya.
Dalam kehidupan sehari-hari Joko Kendil selalu dikucilkan oleh teman-teman sebayanya. Tapi, ia tak pernah menghiraukan ejekan temannya itu.
Waktu terus berlalu hingga akhirnya Joko Kendil menjadi lelaki dewasa. Dia berkata sama ibunya, bahwa ia ingin sekali menikah.
Ibunya bertanya ke joko kendil, "apakah ada wanita yang kamu suka nak,"
Aku ingin sekali menikah dengan putri raja, ibu tolong aku ya lamarkan aku dengan putri raja.
Sempat merasa ragu akan permintaan joko kendil tersebut, akhirnya sang ibu mengantarkannya ke kerajaan dan menyampaikan pesan lamarannya itu.
Sang raja tidak mau menolak permintaan rakyat, dan memberikan semua keputusan ada pada anak-anaknya.
Anak sang raja memang cantik-cantik, putri yang pertama bernama Kantil, putri kedua bernama Mawar, dan putri ketiga bernama Melati.
Kedua putri raja yang bernama Kantil dan Mawar menolak lamaran Joko Kendil secara mentah-mentah dan malah mengejek joko kendil.
Tapi, satu putri raja yang bernama Melati justru menerima lamaran Joko Kendil.
Sang raja pun dengan bijaksana merestui anaknya si putri melati menikah dengan joko kendil.
Joko Kendil pun akhirnya menikah dengan putri raja.
Meski sudah menjadi keluarga kerajaan, si ibu tidak mau diboyong ke istana dan tetap memilih hidup di desa seorang diri.
Di istana, Joko Kendil dan Putri Melati terus menerus menerima ejekan dari kakak-kakaknya itu. Tapi, mereka berdua tidak memperdulikan apa yang kakak-kakaknya katakan.
Hingga pada suatu hari diadakan sebuah acara ketangkasan berkuda dan memanah yang diikutsertakan oleh pangeran-pangeran dari berbagai kerajaan.
Di situ hanya joko kendil yang tidak hadir karena sedang sakit.
Tapi, kedua Kakaknya terus mengejek Putri Melati dan berkata, Joko Kendil tidak hadir ke acara ini bukan sakit tapi karena malu, hahaha." Ejek sang kakak.
Tiba-tiba datang seorang pangeran yang berwajah sangat tampan sambil berkuda membawah panah.
Semua mata tertuju ke pangeran tersebut termasuk kedu kakak putri melati.
Tapi, putri melati tidak memperhatikan pangeran yang baru datang itu dan memilih untuk pulang karena merasa kesal dengan ejekan kakaknya.
Sesampainya di rumah, Joko Kendil tidak ada di kamarnya dan hanya ada sebuah kendil di atas meja, karena masih merasa dongkol dengan ejekan kakaknya dan joko kendil tidak ada di kamar, putri melati membanting dan memecahkan kendil yang ada di kamarnya itu.
Setelah kendilnya pecah, Pangeran yang tampan itu datang menemui putri melati dan menjelaskan semuanya.
Bahwa, Pangeran yang tampan itu adalah Joko Kendil. Dahulu dia merupakan salah satu pangeran di sebuah kerajaan yang terkena kutukan dan berubah menjadi joko kendil.
Kutukan itu bisa hilang bila ia bisa menemukan ibu yang sayang dengan dia dan menemukan jodohnya yang benar-benar tulus mencintainya.
Dan kutukan itu tidak akan bisa kembali lagi apabila kendil itu dipecahkan oleh istrinya.
Karena putri melati sudah memecahkan kendil itu, maka kutukan joko kendil sudah hilang selamanya.
Kini Putri Melati hidup dengan sangat bahagia bersama Pangeran yang wajahnya sangat tampan dan baik hati.
Meski mereka sudah hidup bahagia, mereka tidak melupakan ibunya, hanya saja sang ibu tetap menolak ajakan joko kendil untuk tinggal di istana dan lebih memilih tinggal di desa.
Dan Kini kedua Kakak putri melati hanya bisa iri dengan apa yang sudah didapatkan oleh adiknya itu.
Selesai.
Dari Cerita Rakyat Joko Kendil ini kita bisa mengambil pelajaran bahwa kita harus mencintai seseorang dengan tulus bukan menilai dari fisiknya.
Terima kasih sudah membaca, semoga kalian terhibur setelah membaca cerita rakyat asal jawa tengah ini.